Sekolah Rakyat Siap Menggebrak Juli: Guru-Guru Penggerak Sudah di Garis Start!

Sumberinformasi.com Assalamualaikum semoga hari ini menyenangkan. Pada Blog Ini saya ingin membahas berbagai perspektif tentang Pendidikan, Berita, Guru Penggerak, Sekolah Rakyat. Artikel Yang Berisi Pendidikan, Berita, Guru Penggerak, Sekolah Rakyat Sekolah Rakyat Siap Menggebrak Juli GuruGuru Penggerak Sudah di Garis Start Ayok lanjutkan membaca untuk informasi menyeluruh.

Kementerian Sosial (Kemensos) tengah mematangkan persiapan peluncuran Sekolah Rakyat, sebuah inisiatif pendidikan khusus yang ditujukan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu yang terdata dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Menteri Sosial, Sarifullah Yusuf (Gus Ipul), pada hari Rabu, 11 Juni 2025, menyampaikan bahwa proses rekrutmen tenaga pengajar hampir rampung. Insyaallah, pada tanggal 23-24 Juni, proses rekrutmen guru akan sepenuhnya selesai, ujarnya.

Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, menambahkan bahwa seluruh aspek operasional Sekolah Rakyat sedang dalam tahap penyempurnaan. Satuan Tugas (Satgas) Sekolah Rakyat fokus pada finalisasi semua kebutuhan, mulai dari kurikulum, guru, siswa, hingga sarana dan prasarana.

Sekolah Rakyat ditargetkan mulai beroperasi pada bulan Juli 2025. Tahap pertama program ini dibagi menjadi dua gelombang. Gelombang pertama mencakup 396 rombongan belajar (rombel) dengan total 9.780 siswa, terdiri dari 3 rombel SD (75 siswa), 119 rombel SMP (2.800 siswa), dan 129 rombel SMA (3.305 siswa).

Gelombang kedua akan dilaksanakan di 37 lokasi dengan total 145 rombel dan 3.600 siswa, terdiri dari 4 rombel SD (100 siswa), 53 rombel SMP (1.310 siswa), dan 88 rombel SMA (2.190 siswa).

Seleksi siswa Sekolah Rakyat tidak hanya berfokus pada aspek akademik. Pemetaan kondisi akademik, psikososial, psikologis, dan kesehatan siswa akan dilakukan dengan dukungan dari Universitas Indonesia dan Universitas Padjajaran.

Sebelum dimulainya tahun ajaran baru, siswa akan mengikuti pelatihan jasmani, keberanian, dan peningkatan kepercayaan diri di asrama. Program ini tidak hanya melihat sisi positif, tetapi juga aspek psikologi, keberanian, dan self-confidence, jelas M. Nuh.

Kebutuhan dasar siswa, seperti sepatu, seragam, dan alat tulis, akan disalurkan melalui kerja sama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk memastikan transparansi dan efisiensi pengadaan. Kemensos juga sedang menghitung unit cost per siswa per tahun yang akan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan di masing-masing daerah.

Program Sekolah Rakyat diharapkan dapat memutus rantai kemiskinan antargenerasi dan mencetak generasi baru yang unggul.