Pertemuan Puncak: Ridwan Kamil dan Jokowi Bertemu di Solo, Ini Reaksi Mengejutkan!

Sumberinformasi.com Halo bagaimana kabar kalian semua? Pada Blog Ini aku mau berbagi pengalaman seputar News, Nasional, Politik, Daerah yang bermanfaat. Analisis Artikel Tentang News, Nasional, Politik, Daerah Pertemuan Puncak Ridwan Kamil dan Jokowi Bertemu di Solo Ini Reaksi Mengejutkan Pastikan Anda membaca hingga bagian penutup.

Calon Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil (RK), dikabarkan menemui Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di tengah elektabilitasnya yang menurun. Pengamat komunikasi politik, M. Jamiluddin Ritonga, menilai langkah RK ini sebagai upaya mendongkrak elektabilitasnya.

Jamiluddin menyebut, RK khawatir dengan penurunan survei dan isu pelecehan agama yang melibatkan wakilnya. Ia menilai, RK menunjukkan mentalitas kalah dengan meminta dukungan dari Prabowo dan Jokowi.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, juga mengkritik langkah RK. Menurutnya, RK mempertontonkan mentalitas lemah dengan meminta pertolongan untuk memenangkan Pilkada Jakarta 2024.

Hasto menegaskan, cagub-cawagub yang diusung PDIP, Pramono Anung dan Rano Karno, tidak akan pernah melakukan langkah seperti RK. Ia menilai, upaya RK mendekati Jokowi justru blunder karena akan menguntungkan pasangan Pramono-Rano.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, menilai pertemuan RK dengan Prabowo dan Jokowi sebagai sinyal dukungan. Ia menyebut, pertemuan tersebut dapat menebalkan dukungan terhadap pasangan RK-Suswono.

Adi mengungkapkan, pertemuan RK dengan Prabowo, meski disebut personal, memiliki makna politik. Ia menyebut, pertemuan tersebut sebagai penegasan dukungan KIM Plus terhadap RK.

Namun, Jamiluddin mempertanyakan permintaan dukungan RK kepada Jokowi. Ia menilai, langkah tersebut tidak tepat karena Presiden Prabowo telah menekankan pentingnya netralitas aparat dalam Pilkada Serentak 2024.

Hasto juga menegaskan, intervensi aparat negara dalam Pilkada Jakarta tidak diperbolehkan. Ia menyebut, Presiden Prabowo telah berkomitmen untuk netral.

Di sisi lain, Adi menyebut bahwa pendukung Anies Baswedan berpotensi memilih Pramono-Rano daripada RK-Suswono karena RK dianggap dekat dengan Jokowi.

Dengan demikian, langkah RK menemui Prabowo dan Jokowi dinilai memiliki dampak yang beragam. Ada yang menilai sebagai upaya mendongkrak elektabilitas, ada pula yang mengkritiknya sebagai mentalitas kalah.